Hujan deras yang mengguyur Kota Ambon dan sekitarnya pada Senin pagi (19/5/2025) menyebabkan banjir di Desa Hatu, Kabupaten Maluku Tengah. Luapan air bahkan hampir mencapai ujung landasan pacu Bandara Internasional Pattimura Ambon, memicu kekhawatiran akan terganggunya operasional penerbangan.
Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung sekitar satu jam membuat sejumlah sungai kecil di kawasan hutan sekitar Desa Hatu meluap. Derasnya aliran air menyebabkan genangan di sejumlah titik, termasuk jalan desa yang merupakan akses utama warga.
Warga Desa Hatu, Stevi Ririhena, mengatakan banjir semacam ini bukan kali pertama terjadi. Ia mengungkapkan, setiap kali hujan deras turun, luapan air dari hutan akan mengalir dengan debit besar dan menggenangi jalan hingga mencapai ketinggian selutut hingga pinggang orang dewasa.
Diakui setiap turun hujan, berpotensi mengenai ujung landasan bandara.
Ia juga menambahkan, warga sering kali harus membantu pengendara motor melintasi genangan dengan memikul kendaraan karena tidak bisa melaju melalui air yang cukup dalam.
Menurutnya, penyebab utama banjir adalah berkurangnya vegetasi hutan di kawasan tersebut. Hilangnya pepohonan besar mengurangi daya serap air hujan dan mempercepat aliran air ke pemukiman warga dan area sekitar bandara.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Bandara Pattimura terkait potensi gangguan operasional akibat banjir. Warga berharap pemerintah setempat segera mengambil langkah penanganan jangka pendek dan panjang guna mengatasi persoalan banjir yang terus berulang setiap musim hujan.cta*
0 Comments