Universitas Dr. Djar Wattiheluw (Unidjar) Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, mewisuda 137 sarjana berlangsung di Baileo Ir. Soekarno, Selasa (17/6/2025).
Sebanyak 110 wisudawan berasal dari Program Studi Administrasi Negara, sementara 27 lainnya dari Program Studi Administrasi Niaga. Wisuda ini merupakan angkatan kedua sejak Unidjar resmi berstatus universitas.
Rektor Unidjar, Dr. Djar Wattiheluw, dalam sambutannya mengatakan bahwa perubahan status dari sekolah tinggi menjadi universitas merupakan proses panjang yang penuh tantangan.
Wattiheluw juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara, Dr. J.E. Lekatompessy, atas bimbingan dan dukungan dalam pemenuhan syarat administratif universitas.
Ia juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh civitas Unidjar Masohi, karena berhasil membangun kultur dan admosfir pendidikan di Unidjiar yang berdaya saing sehingga mampu menghasilkan lulusan yang kompeten, berkualitas dan profesional sesuai bidang keilmuan yang telah diperoleh.
Kepada Waisudawan Wattiheluw berharap kesuksesan menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah, tidak semata menjadi harapan keluarga, tetapi juga menjadi harapan warga Maluku Tengah, Maluku maupun bangsa Indonesia.
Kepala LLDIKTI Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara Jance Lekatompessy, mengapresiasi transformasi Unidjar dan berharap institusi ini dapat mendorong hilirisasi ilmu pengetahuan dan riset yang bermanfaat bagi masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing.
Lekatompessy optimistis Unidjar bisa terus menghasilkan sumber daya manusia unggul, yang sesuai dengan ketersediaan lapangan kerja, dan mampu mengeksplorasi, serta mengeksploitasi potensi sumber daya alam, yang tersedia di daerah ini, demi kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya kualitas mutu tata kelola kelembagaan dan pendidikannya, serta kualitas mutu pelayanan publiknya juga harus beradaptasi dengan kemajuan Revolusi Industri 4.0.
Ditegaskan pengetahuan yang dimiliki tidak hanya sebatas teoritis, tetapi wisudawab harus juga menunjukan kualitas, dan kapabilitas, baik itu menyangkut hard skill (kemampuan), maupun soft skill (ketrampilan), demi pengembangan dan kesejahteraan masyarakat di Maluku.
Dia berharap Unidjar lebih siap menerima perubahan yang konstruktif seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan menguatnya peluang dan tantangan globalisasi.
Saat ini, Unidjar memiliki dua program studi aktif, yakni Administrasi Negara dan Administrasi Bisnis, serta tengah mengembangkan program studi baru, termasuk Program Studi Sarjana Terapan.
Unidjar sendiri merupakan hasil penggabungan antara Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yayasan Said Perintah.cta*
0 Comments