Harga Beras di Ambon Melonjak, Pedagang dan Warga Kian Tertekan


Harga beras di sejumlah pasar tradisional Kota Ambon mengalami lonjakan harga cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

Kenaikan harga ini menimbulkan dilema bagi pedagang dan keresahan di kalangan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.

Saat ini, harga beras berbagai merek dijual dengan kisaran Rp16.500 hingga Rp18.000 per kilogram. Kenaikan tersebut dipicu oleh berbagai faktor, antara lain cuaca ekstrem yang mengganggu panen, tingginya permintaan, serta spekulasi pasar.

Pedagang beras di Pasar Mardika Ambon, La Ikif, yang ditemui, Sabtu (05/07) mengaku bahwa setiap kali pasokan beras tiba di Ambon melalui kapal, harga langsung mengalami kenaikan sekitar 10 persen.

Ia mencontohkan, harga beras merek Jempol ukuran 24 kilogram yang sebelumnya Rp335 ribu kini melonjak menjadi Rp370 ribu per karung.

Untuk menutup biaya operasional dan tetap meraih keuntungan, ia terpaksa menjualnya seharga Rp385 ribu per karung.

Menurutnya, saat ini ia hanya berani menjual satu jenis beras, yakni merek Jempol, agar bisa mengendalikan harga jual dan menghindari risiko kerugian akibat menurunnya daya beli masyarakat.

La Ikif berharap pemerintah dapat segera turun tangan untuk menstabilkan harga beras di pasaran. Ia menegaskan, beras merupakan kebutuhan pokok utama yang seharusnya mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat.

Sementara itu, sejumlah warga juga mengeluhkan kenaikan harga yang kian memberatkan. Mereka mengaku harus menyesuaikan pengeluaran harian dengan pendapatan yang stagnan, apalagi kondisi ekonomi saat ini belum sepenuhnya pulih.

Para pedagang pun berharap adanya intervensi pemerintah, baik dalam bentuk operasi pasar maupun kebijakan distribusi pasokan, agar harga beras dapat kembali stabil dan terjangkau.cta*

Post a Comment

0 Comments