OJK Maluku Genjot Literasi Keuangan di Wilayah 3T, Dorong Kesejahteraan ...


Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku terus menggalakkan upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di Maluku.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi Muhammad Yusuf, dalam paparannya bersama awak media dalam acara “OJK Maluku Bastori” pada Selasa, 29 Juli 2025, di Kota Ambon.

Menurut Andi Yusuf, langkah ini merupakan bagian dari komitmen OJK Maluku untuk menjembatani ketimpangan akses keuangan yang masih nyata terjadi di banyak daerah. “Kami ingin masyarakat di wilayah 3T juga memiliki pemahaman dan akses yang setara terhadap produk dan layanan jasa keuangan. Literasi keuangan yang kuat adalah fondasi dari kesejahteraan ekonomi,” ujarnya.

Dikatakan Andi, dalam pelaksanaannya, OJK Maluku menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), guna memperluas jangkauan edukasi hingga ke pelosok. Edukasi dan sosialisasi dilakukan melalui berbagai pendekatan, seperti melibatkan tokoh masyarakat, Babinsa, dan pendeta agar pesan literasi lebih mudah diterima oleh masyarakat setempat.

“Kami sadar bahwa pendekatan yang efektif harus kontekstual. Tokoh adat, pemuka agama, dan aparat lokal menjadi mitra strategis kami dalam menyampaikan pesan-pesan keuangan yang relevan dan mudah dipahami,” terang Andi.

Ia juga menyoroti adanya kesenjangan pertumbuhan ekonomi antar wilayah. “Pertumbuhan ekonomi nasional bisa berada di atas enam persen, tetapi fakta di lapangan menunjukkan 75 persen daerah masih di bawah angka tersebut. Ini adalah sinyal bahwa kita harus membangun dari pinggiran dengan pendekatan yang sesuai karakteristik lokal,” tegasnya.

OJK Maluku juga menekankan pentingnya penguatan identitas digital sebagai prasyarat untuk memperluas layanan publik dan akses keuangan formal.

Beberapa poin kunci dari inisiatif OJK Maluku meliputi:

Komitmen Literasi Keuangan: Mengedukasi masyarakat hingga tingkat akar rumput, termasuk di wilayah 3T.

Kemitraan Strategis: Bekerja sama dengan TPAKD dan pemerintah daerah untuk memperluas jangkauan program.

Fokus pada Kesejahteraan: Meningkatkan akses ke produk keuangan sebagai alat pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pendekatan Sosial-Budaya: Melibatkan tokoh masyarakat setempat untuk membangun kepercayaan dan penerimaan.

Perluasan Akses Layanan Keuangan: Menargetkan masyarakat yang belum terjangkau oleh lembaga keuangan formal.

Dengan strategi menyeluruh ini, OJK Maluku berharap dapat membangun ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan berdaya, sekaligus mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh pelosok Maluku.

“Inklusi keuangan bukan hanya soal membuka rekening bank, tapi membuka peluang hidup yang lebih baik,” pungkas Andi Muhammad Yusuf.*ct*

Post a Comment

0 Comments