Kekecewaan mendalam disuarakan mantan Kepala Kampung Dusun Rumalait, Negeri Tananahu, Kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah, Yohanis Rumailay. Ia mengungkapkan bahwa selama masa jabatannya dari tahun 2012 hingga 2019, tak satu pun program pembangunan yang diusulkan melalui Musrenbang terealisasi di wilayahnya.
Dalam wawancara dengan tim DMS Media Group, Yohanis menyampaikan bahwa berbagai program prioritas, khususnya infrastruktur dasar seperti jalan tani dan ruas jalan utama di Dusun Rumalait, telah mengalami kerusakan parah sejak awal masa kepemimpinannya. Namun hingga kini, belum juga ada upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah.
“Jalan tani yang menjadi urat nadi perekonomian warga sudah rusak sejak lebih dari sepuluh tahun lalu. Kami sudah berkali-kali usulkan dalam Musrenbang, tapi tidak pernah ada tindak lanjut,” ujar Yohanis.
Selain persoalan jalan, ia juga menyoroti minimnya bantuan rumah dan program-program fisik lainnya selama ia menjabat.
“Bukan hanya jalan, bantuan rumah dan program-program fisik lainnya juga tidak pernah diterima saat saya menjabat,” ungkap Yohanis dengan nada kecewa.
Yohanis bahkan mengaku sempat melakukan aksi protes untuk memperjuangkan hak-hak Dusun Rumalait. Namun, aksi tersebut justru berujung pada pencopotan dirinya sebagai Kepala Kampung oleh Raja Negeri Tananahu.
“Saya berdiri untuk masyarakat saya. Tapi alih-alih mendapat perhatian, saya justru dicopot. Ini menyakitkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, setelah diganti dari jabatannya, Yohanis menyebut bahwa bantuan yang diterima Dusun Rumalait sejauh ini hanya berupa pergantian seng, plafon, pintu, dan keramik lantai (tehel).
“Itu pun hanya sebagian rumah yang dapat. Dan kalau dibandingkan dengan kebutuhan nyata warga, jelas tidak sebanding,” tambahnya.
Kondisi ini memicu tanda tanya besar dari masyarakat Dusun Rumalait. Mereka mempertanyakan ke mana perginya semua janji pembangunan yang pernah disampaikan oleh pemerintah daerah.
“Masyarakat mulai bertanya-tanya, apa sebenarnya masalahnya? Kenapa dusun kami seperti tidak dianggap?” tutup Yohanis.*ct*
0 Comments