Anggaran pembangunan dan rehabilitasi
sebesar lebih dari Rp2 miliar yang digelontorkan untuk SD Negeri 323 Maluku
Tengah di Desa Samasuru, ternyata tidak memberikan hasil maksimal. Sejumlah
bangunan baru maupun ruang kelas yang direhabilitasi justru tidak bisa
digunakan sebagaimana mestinya oleh pihak sekolah.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala
Sekolah SD Negeri 323, Juliana Rumailay, saat diwawancarai tim DMS Media Group
pada Jumat, 1 Agustus 2025. Ia menyampaikan bahwa pembangunan yang dilaksanakan
pada tahun 2023 tersebut tidak sesuai dengan rencana awal yang diketahuinya.
Ia menjelaskan, sesuai anggaran yang
dialokasikan, seharusnya digunakan untuk
membangun ruang komputer, perpustakaan, rumah dinas guru, ruang guru (kantor),
UKS, dan WC. Selain itu, juga untuk merehab tujuh ruang kelas. Namun
kenyataannya, bangunan rumah dinas guru dan WC tidak dibangun sama sekali.
Lebih lanjut, ia membeberkan bahwa dari
empat bangunan baru yang jadi, kondisinya pun sangat memprihatinkan. Dimana, bangunan
tidak memiliki tegel, tidak dicat, pintu dan jendelanya rapuh karena tidak
memakai kayu berkualitas. Bahkan atap bangunan rusak karena seng yang digunakan
mudah terlepas saat diterpa angin, menyebabkan kebocoran saat hujan.
Selain itu, dari tujuh ruang kelas yang
seharusnya direhabilitasi, dua di antaranya tidak dikerjakan dengan baik.
Akibatnya, pihak sekolah terpaksa menutup jendela ruang kelas tersebut dengan
seng demi menghindari pencurian.
Dengan kondisi ini, pihak sekolah berharap
ada perhatian serius dari pemerintah daerah dan instansi terkait agar
penggunaan anggaran negara benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi dunia
pendidikan, terutama di wilayah terpencil seperti Desa Samasuru.
Pemerintah kabupaten Maluku Tengah, daerah lewat dinas Pendidikan harus melakukan Langkah tegas dengan memintah pihak kontraktor yang menangani proyek tersebut untuk dimintai tanggungjawab dalam menyelesaikan Pembangunan sekolah yang dikerjakan.*ct*
0 Comments